
Apakah sapi yang memiliki cacat pada kaki belakang bagian betisnya bisa dijadikan Qurban? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita pertimbangkan logikanya terlebih dahulu. Dalam keyakinan agama Islam, Binatang Qurban dianggap sebagai kendaraan bagi orang yang menuju Sirat, jalan menuju surga. Salah satu persyaratan penting adalah memilih binatang Qurban yang sehat dan layak. Sebagaimana kita memeriksa mobil sebelum melakukan perjalanan jauh, begitu pula kita harus memastikan binatang Qurban dalam kondisi yang baik. Ini merupakan bagian dari upaya kita untuk melakukan ibadah dengan baik dan ikhlas.
Binatang korban memiliki syarat-syarat tertentu, di antaranya tidak boleh cacat, terlalu kurus, atau memiliki cacat pada mata atau anggota tubuhnya. Hal ini sesuai dengan ajaran agama yang menekankan pemilihan yang terbaik dalam beribadah. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
“Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.”
Kata tuhibbun(yg dicintai) bararti yang terbaik. oleh karena itu, dalam menjalankan ibadah Qurban, kita harus memilih binatang yang layak dan terbaik.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa setiap amalan baik memiliki nilai dan pahala di mata Allah. Meskipun mungkin terlihat kecil bagi kita, Allah memperhatikan setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan. Sebagaimana yang diajarkan oleh Siti Aisyah, kita harus tetap bersedekah meskipun hanya dengan sebagian kecil, karena setiap amal baik akan dihitung oleh Allah. Ini mengajarkan kepada kita pentingnya kesederhanaan dan kebaikan hati dalam menjalani kehidupan.
Bagi binatang yang cacat atau tidak memenuhi syarat untuk kurban, kita tetap dapat memberikan nilai dan manfaat dengan menyembelihnya untuk selamatan atau berbagi kepada yang membutuhkan sebagai sedekah. Tidak ada sesuatu yang baik yang terlalu kecil untuk diperhatikan oleh Allah. Semoga dengan memilih yang terbaik dalam ibadah kita, kita dapat memperoleh ridha dan pahala yang besar dari-Nya. Amin.